Selasa, 09 Maret 2010

Agribisnis Manggis yang "manis"


BUAH manggis merupakan salah satu komoditas buah andalan Indonesia. Sejak tahun 1970-an hingga sekarang permintaan ekspor meningkat terus sehingga dapat dikatakan buah manggis sebagai primadona ekspor yang menjadi andalan Indonesia. Sumbangan ekspor buah manggis sangat besar dalam rangka meningkatkan devisa negara dan pendapatan petani.


Buah manggis memiliki nilai ekonomi tinggi dan mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan sebagai komoditas ekspor dan pesaingnya relatif sedikit seperti Malaysia dan Thailand dan negara Amerika Latin. Ekspor manggis menempati urutan pertama ekspor buah segar ke mancanegara kemudian diikuti oleh nanas dan jeruk.

Buah manggis yang diperdagangkan di pasar ekspor sebagian besar berasal dari kebun rakyat yang belum terpelihara baik dan sistem produksinya bergantung pada alam (tradisional). Meskipun penanganan budi daya dan pascapanen seadanya, ternyata mampu menembus pasar ekspor dalam jumlah yang cukup besar, bahkan bisa bersaing dengan manggis negara lain. Kualitas buah manggis yang berasal dari Indonesia pun sangat disukai konsumen dari Cina.

Permintaan pasar ekspor buah manggis dari luar negeri dari tahun ke tahun meningkat terus, kecuali pada tahun 1998 mengalami penurunan karena krisis moneter. Berdasarkan data statistik (dikutip www. deptan. go.id), volume ekspor buah manggis tahun 2002, 6.512,528 ton dengan nilai 6.956.915 dolar AS, mengalami peningkatan menjadi 9.304,511 ton dengan nilai 9.306.042 dolar AS tahun 2003 atau meningkat 42,8%.

Tujuan ekspor buah manggis adalah Hong Kong, Taiwan, RRC, Singapora, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan negara-negara Eropa dan akhir-akhir ini permintaan dari Amerika serikat sangat tinggi.

Di Indonesia tanaman manggis tersebar hampir di semua kepulauan. Luas panen dari tahun ke tahun meningkat terus, terbukti tahun 2003 luas panen 8.051 ha mengalami peningkatan jadi 9.354 ha tahun 2003 atau 16%. Begitu juga, produksi manggis terus mengalami peningkatan dari 62.055 ton pada 2002 jadi 79.073 ton pada tahun 2003 atau meningkat 27%.

Produktivitas pohon manggis di Indonesia rata-rata 30-70 kg per pohon masih tergolong rendah dibandingkan negara lain seperti Malaysia dan India mencapai 200-300 kg per pohon. Masalah lain adalah kualitas buah manggis untuk ekspor sangat rendah hanya 10% layak ekspor dari total, hal ini disebabkan oleh getah kuning mencapai 20% dan burik buah 25%.

Pengusaha agrobisnis kurang tertarik untuk berinvestasi dalam pengembangan tanaman manggis di Indonesia karena fase juvenil sangat panjang, tanaman manggis berbuah pertama 10-15 tahun dan lambatnya laju pertumbuhan bibit. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam pengembangan tanaman manggis sangat penting untuk peningkatan luas tanam, luas panen, produksi, dan produktivitas manggis serta meningkatkan kesejahteraan petani.

Untuk memujudkan program tersebut di atas dapat dikembangkan metode 3-K (klonalisasi, kolonisasi, dan konsolidasi). Pertama klonalisasi, yaitu penggunaan bibit unggul dan bermutu. Peran bibit unggul sangat penting dalam upaya meningkatkan produksi dan kualitas buah manggis. Mengingat pohon manggis bersifat apomik obligat, maka dapat dikatakan bahwa tanaman induk akan sama dengan keturunannya.


Syarat-syarat Tumbuh

  1. Tinggi tempat : Mulai dari dataran rendah sampai dengan ketinggia 800 m dpl
  2. Curah Hujan : 1500 - 2500 mm/thn, dengan periode basah 6 bln.
  3. Tanah : Tanaman manggis sangat baik pertumbuhannya pada tanah yang kaya akan bahan organik, serta tanah yang aerasinya cukup baik, jenis tanah agak berat sampai tanah ringan.

Bibit

  1. Bibit berasal dari perbanyakan vegetatif dengan cara sambungan.

2. Bibit yang akan ditanam harus berlabel.

Persiapan Tanam

  1. Pengolahan Lahan
  • Usahakan lahan tidak terbuka luas terhadap sinar matahari, oleh karena itu tidak perlu membabat seluruh pohon yang ada kecuali yang mengganggu tanaman manggis berkembang.
  • Jarak tanam manggis 8 X 10 m atau 10 X 10 m.
  1. Pembuatan lobang

Lobang dibuat dengan ukuran

  • Panjang : 50 cm
  • Lebar : 50 cm
  • Dalam : 50 cm

Lobang dibiarkan terbuka selama 1-2 minggu, kemudian lobang ditutup dengan campuran tanah galian bagian atas dengan bahan organik. Jumlah pupuk organik yang diberikan tergantung pada kesuburan tanah.

Penanaman

  1. Saat tanam yang baik adalah awal musim hujan
  2. Penanaman hanya sampai leher akar.

Pemeliharaan

  1. Pembuatan Naungan.
  • oleh karena tanaman manggis tidak tahan terhadap sinar matahari langsung untuk itu perlu dibuat naungan.
  • lama tanaman manggis diberi naungan adalah samapi berumur ± 2 tahun.
  • ukuran naungan adalah sbb:
  • panjang 60 cm
  • lebar 40 cm
  • tinggi 75 cm
  • tonggak dari kayu / bambu, atap dari daun alang-alang atau daun kelapa dan lain-lain sedangkan dinding kosong.
  1. Untuk pertumbuhan vegeratif yang baik, satu bulan setelah tanam diberi 100-200 gram urea/pohon. Pemberian diulang setiap enam bulan sekali dan ditambah dengan pupuk kandang 20-30 kg/pohon. Apabila tanaman manggis sudah berbuah diberi pupuk NPK sebanyak 0,5 kg/pohon dan diulang setiap enam bulan sekali.
  2. Penyiangan.
    Penyiangan pada tanaman manggis hanya dilakukan terhadap tumbuhan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman saja. Hal ini disebabkan tanaman manggis tidak tahan terhadap sinar matahari langsung.
  3. Penyisipan
    Apabila tanaman manggis yang ditanam ada yang mati atau pertumbuhan sangat kerdil sebaiknya segera dilakukan penyisipan/penggantian dengan bibit baru.
  4. Pengendalian Hama dan Penyakit
  1. Hama
  • Tupai
    Tupai menyerang buah yang hampir masak, tiap ekor tupai dapat menghabiskan 2-3 butir buah manggis/hari.

    Pengendalian : yang sering dilakukan adalah dengan jalan menembak dengan senapan angin atau dikroyok siang hari
  • Pemakan Daun
    Ulat pemakan daun yang masih muda, sedang warna ulat kelabu coklat dan berambut.

    Pengendalian : oleh karena serangan dilakukan pada malam hari maka pengendalian dengan penggunaan insektisida sistemik.
  1. Penyakit
  • Jamur upas.
    Gejala : Timbul pada batang atau cabang kulitnya berwarna cokklat, tetapi belum membentuk gabus tebal.

    Pengendalian : Adalah dengan jalan memusnahkan pada stadium rumah laba-laba. Di samping itu penyemprotan cabang-cabang yang sakit dengan fungisida antara lain Calixin 5 % atau Dowco 282,5 %.
  • Bercak daun Cescospora
    Gejala: Daun yang terserang berat menjadi kuning dan rontok. Penyakit ini disebabkan oleh Cercospora averrhoae Fres.

    Pengendalian: Dengan jalan penyemprotan dengan fungisida yaitu kaptafol atau fungisida yang membendung bahan aktif tembaga.

Penanganan Hasil

  1. Panen.
    Pemanenan harus dilakukan pada saat yang tepat yaitu pada waktu buah sudah tua. Buah manggis yang sudah tua yaitu pada kulit buah sudah berwarna ungu.
  2. Penanganan buah segar
    Waktu panen buah tidak boleh buah terjatuh, luka, lecet, memar dan lain-lain. Setelah panen buah yang rusak dengan yang baik perlu dipisahkan. Buah yang rusak ditandai dengan keluarnya getah kuning dari kulit buah.

    Buah yang baik dikelompokkan atas dasar ukuran buah yaitu:
  1. Mutu super yaitu diameter buah 6,5 cm.
  2. Mutu I yaitu diameter buah 5,5 - 6,5 cm.
  3. Mutu II yaitu diameter buah 5,5 cm.

Buah yang dipetik dengan mengikutsertakan tangkainya pada suhu kamar dapat bertahan 2-3 minggu.

  1. Pengolahan Hasil

Buah manggis dapat juga diolah hasilnya melalui:

  • Pengalengan buah manggis
  • Pengolahan saus manggis

(Iman & berbagai sumber)

Tidak ada komentar: