Jumat, 25 Mei 2012

Pemilihan Jenis Varitas Tanaman Perkebunan Pada Areal Gambut Aceh Barat.

Penanaman tanaman tahunan dilahan gambut biasananya dipilih oleh petani karena dua hal. Pertama, sebagai tabungan di hari tua karena setelah menghasilkan, tanaman tahunan tidak hanya membutuhkan tenaga kerja dan biaya. Daya tariknya sebagai tabungan di hari tua di pertimbangkan karena petani menyadari tenaga kerjanya akan menurun dan tidak akan mampu jika terus–menerus mengusahakan tanaman semusim. Kedua, resiko kegagalan relatif kecil dibandingkan dengan tanaman semusim. Jenis dan varitas tanaman tahunan harus ditentukan secara hati-hati karena kalau salah pilih akan rugi waktu, tenaga kerja dan biaya yang sangat banyak. Bisa dibayangkan jika kekeliruan itu baru disadari setelah empat hingga lima tahun tanaman tumbuh dan dipelihara. Sehingga pemilihan jenis tanaman didasarkan atas pertimbangan teknis dan ekonomis harus menjadi faktor penting adanya. Pertimbangan terutama menyangkut kesesuaian lahan, ketersediaan bibit yang berkualitas dan kemudahan pemeliharaan. Ketersedian bibit dan kemudahan dalam pemeliharaan perlu dipertimbangkan terutama bagi petani yang kemampuan ekonomi dan lahan yang terbatas sedangkan bagi perusahaan besar biasanya tidak mengalami kendala dalam mengatasi kedua masalah tersebut. Kesesuaian lahan merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi. Jika suatu jenis tanaman sudah diperkirakan tidak sesuai dengan kondisi lingkungan, lebih baik tidak di coba untuk ditanam dalam skala yang luas. Untuk lebih aman, pilihlah tanaman yang sudah beradaptasi dengan baik pada tipologi lahan yang ada. Tandanya, tanaman tumbuh dan berproduksi baik di kawasan sekitarnya atau tumbuh baik pada habitat asli di kawasan tersebut. Secara garis besar, hal-hal berikut ini dapat menjadi pedoman anda untuk berusaha: 1. Tanaman yang di budidayakan secara intensif seperti tanaman perkebunan (kelapa sawit, Karet, Cacao/cokelat, Kopi) dan buah-buahan , hanya di budidayakan pada lahan dengan ketebalan gambut kurang dari 2,5 m. 2. Tanaman kehutanan yang telah terbukti beradaptasi baik dengan lingkungan setempat, dapat di budidayakan pada lahan dengan ketebalan kurang dari 3 m. Tanaman seperti ini biasanya tahan keasaman tinggi dan memiliki perakaran yang mampu mencengkeram tanah sehingga tidak mudah goyah. Tanda-tanda yang dapat dilihat, antara lain tumbuh baik di hutan gambut atau sudah banyak di budidayakan oleh penduduk dan berhasil dengan baik. Pertimbangan teknis lainnya adalah ketersedian bibit, jika bibit yang berkualitas baik sulit untuk disediakan lebih baik tidak mengusahakan tanaman tersebut. Bibit yang berkualitas baik merupakan syarat mutlak bagi budidaya tanaman tahunan yang akan di budidayakan secara intensif. Kemudahan pemeliharaan menjadi faktor pertimbangan bagi petani, pemeliharaan yang rumit dan tidak dikuasai oleh petani sering menjadi penyebab kegagalan. Namun upaya peningkatan keterampilan dapat dilakukan bila faktor-faktor lainnya mendukung. Pertimbangan ekonomi terutama menekankan pada dua hal yakni besarnya modal, kemudahan pemasaran dan keuntungan, untuk besarnya modal biasanya menjadi pertimbangan bagi petani kecil yang modalnya terbatas tetapi jika pertimbangan ekonomi lainnya mendukung maka faktor modal dapat diatasi melalui pemberian bantuan atau menggunakan pola kemitraan. Kemudahan pemasaran menjadi syarat utama yang harus dipenuhi. Beberapa komoditas memerlukan pemasaran yang cepat sehingga aksesbilitas menuju pabrik pengolahan atau pusat pertumbuhan ekonomi mutlak diperlukan. Sebagai contoh, tandan buah segar (TBS) Kelapa sawit harus segera diolah dalam jangka waktu kurang dari 1 minggu. Lebih dari satu minggu buah akan busuk sehingga rendemnnya sangat berkurang, oleh sebab kelapa sawit hanya dapat di budidayakan pada lokasi yang relatif dekat dengan pabrik pengolahan Kelapa Sawit atau sudah terbukti ada pedagang pengumpul yang datang kelokasi. Keuntungan budidaya tanaman tahunan dihitung dengan menggunakan metode Internal Rate Return (IRR), dimana apabila IRR lebih tinggi daripada bunga Bank, berarti budidaya menguntungkan. Sebaliknya apabila lebih rendah, berarti petani akan mengalami kerugian, oke…selamat mencoba.(Binatani Mixed Farming).