Rabu, 10 Maret 2010

Bagaimana Memulai Ekspor





Sebelum memulai kegiatan ekspor ada beberapa hal penting yang harus dilakukan antara lain:

  1. Mempersiapkan SDM sebaik mungkin.
  2. Mempersiapkan produk atau komoditas yang akan diperdagangkan (product knowledge).
  3. Mengetahui jalur distribusi produk atau komoditas yang akan diperdagangkan, negara-negara tujuan ekspor dan eksportir pesaing negara lain.
  4. Mampu menganalisa perkembangan atau peluang pasar dunia


1. Mempersiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) sebaik mungkin.

Hal ini adalah penting sebagai dasar bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Suatu perusahaan ekspor harus memliki karyawan yang menguasai bahasa asing (dalam hal ini Bahasa Inggris), mengerti dan menguasai dalam pembuatan surat-surat penawaran (korespondensi), pembuatan dokumen ekspor dan tentunya mengusai dan mengerti tentang L/C atau sistem pembayaran ekspor lainnya seperti TT. Disamping itu suatu perusahaan ekspor komoditas pertanian juga harus memiliki orang-orang yang bertugas sebagai quality control (QC) barang, baik perusahaan tersebut sebagai produsen langsung ataupun sebagai trader karena qualitas barang yang dikirim akan menentukan performance kita di mata importir/buyer disamping ketepatan waktu pengiriman tentunya.

Beberapa contoh surat-surat dalam korespondensi sbb:



- Surat Perkenalan Perusahaan (Introduce Letter) Download Contoh

Surat ini dapat dikirimkan kepada calon-calon pembeli yang dianggap layak baik melalui e-mail, pos udara ataupun fax.

Isi surat ini menerangkan tentang sekilas profile perusahaan dan produk atau komoditas yang dimiliki.

-Surat Minat Dari Importir (Inquiry Letter) Download Contoh

Surat ini datangnya dari calon pembeli/importir biasanya setelah melihat profile perusahaan atau iklan yang kita pasangkan dibeberapa website atau atas referensi atase perdagangan kita diluar negeri.

Surat ini meminta agar kita memberikan penawarannya baik berupa harga (price), kemampuan supply (supply ability), kualitas yang kita miliki (quality), lamanya pengiriman (delivery time), kemasan (packing), syarat pembayaran (payment terms) dll yang dianggap perlu.



-Surat Penawaran (Offersheet) Download Contoh

Surat ini dibuat oleh eksportir kepada importir sebagai balasan atas surat minat dari importir dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sedemikian rupa sehingga menarik importir tersebut untuk terus berinteraksi sampai pada penempatan pesanan atau order.

Perlu diingat bahwa transaksi ekspor awalnya dilakukan melalui korespondensi terlebih dahulu baik melalui e-mail, surat ataupun faximile. Kop surat perusahaan harus tampil menarik (anggun dan indah) yang dapat memberikan nilai tambah dan tata bahasa yang digunakan baik dalam korespondensi maupun promosi/iklan dapat menjadi cermin dan eksistensi perusahaan.

2. Mempersiapkan Produk Atau Komoditas Ekspor

Sebelum melakukan penawaran kepada para calon pembeli pihak eksportir harus terlebih dahulu menyiapkan produk atau komoditas yang akan dilempar ke pasar dunia, untuk produk atau komoditas bukan hasil dari sebuah industri / pabrikasi sebaiknya mempersiapkan barang yang mudah didapat, jumlahnya yang dapat tersedia secara terus menerus (kontinuitas) dan mudah diproduksi. Suatu perusahaan wajib mengetahui secara detail produk tersebut baik menyangkut hal spesifikasi ataupun hal-hal lainnya. Untuk lebih mendukung dalam pemasaran nantinya sebaiknya suatu perusahaan juga menyiapkan sebuah website perusahaan atau dapat juga berupa katalog produknya untuk disertakan dalam korespondensi nantinya karena hal ini sering kali ditanyakan oleh pihak importir.


3. Mengetahui jalur distribusi produk atau komoditas yang akan diperdagangkan, negara-negara tujuan ekspor dan eksportir pesaing negara lain.

Bila kita telah memiliki suatu produk atau komoditas yang akan diekspor sebaiknya juga mengetahui jalur distribusinya, ke negara mana saja komoditas ini banyak diminati sehingga memudahkan kita dalam melakukan pemasaran.

Selain itu kitapun sebaiknya mengetahui negara-negara pesaing yang memiliki komoditas yang sejenis dengan negara kita baik kualitas yang mereka miliki serta harga yang mereka lempar ke pasar dunia. Hal ini bertujuan agar kita mampu bersaing dengan mereka untuk meraih pangsa pasar dunia yang tersedia.

4. Mampu menganalisa perkembangan atau peluang pasar dunia

Hal ini penting dilakukan bila kita ingin mengembangkan ekspor kita ke negara-negara lainnya dikarenakan banyaknya negara-negara didunia yang telah mendirikan pabrikasi pengolahan produk-produk hasil pertanian disamping sebagian juga mereka lempar kepasaran lokal seperti pasar-pasar tradisional ataupun supermarket seiring dengan terus berkembangnya populasi. Disamping itu perlu juga mengetahui trend harga pasar dunia untuk komoditas-komoditas yang akan dipasarkan.


Hal-hal tersebut di atas terlihat sepele, tetapi hal-hal tersebut pula yang dapat menyebabkan suatu perusahaan sulit sekali menjual komoditasnya ke luar negeri.

Selain itu fdianjurkan sesering mungkin melakukan diskusi baik dengan konsultan ataupun pelaku-pelaku bisnis yang telah memulai ekspornya terlebih dahulu guna menggali pengalamannya baik suka maupun dukanya sebagai pelajaran bagi perusahaan yang akan memulai ekspornya. Atau dapat pula mendapatkan pengalaman dan wawasan tambahan dari media masa ataupun internet.

Bila kita memiliki pesanan pertama (first order/trial order) ini adalah ujian bagi eksportir yang akan dinilai oleh importir tentang bonafiditas perusahaan eksportir, apakah eksportir dapat menjaga komitmen yang telah disepakati khususnya tentang kualitas dan ketepatan waktu. Tetapi bila eksportir dapat melalui tahapan ini maka kepercayaan akan tumbuh dari importir dan ini merupakan langkah awal dalam meraih keberhasilan dalam bisnis ekspor.

Lantas apa yang dilakukan bila kita telah dapat melakukan kegiatan ekspor?

  • Menjaga citra yang baik, dengan memberikan kinerja yang baik, informasi komoditas yang ditawarkan secara benar adanya serta selalu membalas surat baik melalui e-mail atau fax secara langsung tidak lebih dari 24 jam, karena pembeli biasanya menginginkan balasan segera mungkin.
  • Menjaga reputasi yang baik dengan terus menjaga mutu dan ketepatan waktu sehingga pembeli akan terus percaya terhadap eksportir dan memudahkan bagi eksportir tersebut untuk mengembangkan pasar kepembeli lainnya.
  • Mengembangkan pangsa pasar dan menjaga pasar yang telah ada agar tidak lepas kepada pesaing lain.

(Iman, Rudi Setiawan & berbagai sumber)

Selasa, 09 Maret 2010

Agribisnis Manggis yang "manis"


BUAH manggis merupakan salah satu komoditas buah andalan Indonesia. Sejak tahun 1970-an hingga sekarang permintaan ekspor meningkat terus sehingga dapat dikatakan buah manggis sebagai primadona ekspor yang menjadi andalan Indonesia. Sumbangan ekspor buah manggis sangat besar dalam rangka meningkatkan devisa negara dan pendapatan petani.


Buah manggis memiliki nilai ekonomi tinggi dan mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan sebagai komoditas ekspor dan pesaingnya relatif sedikit seperti Malaysia dan Thailand dan negara Amerika Latin. Ekspor manggis menempati urutan pertama ekspor buah segar ke mancanegara kemudian diikuti oleh nanas dan jeruk.

Buah manggis yang diperdagangkan di pasar ekspor sebagian besar berasal dari kebun rakyat yang belum terpelihara baik dan sistem produksinya bergantung pada alam (tradisional). Meskipun penanganan budi daya dan pascapanen seadanya, ternyata mampu menembus pasar ekspor dalam jumlah yang cukup besar, bahkan bisa bersaing dengan manggis negara lain. Kualitas buah manggis yang berasal dari Indonesia pun sangat disukai konsumen dari Cina.

Permintaan pasar ekspor buah manggis dari luar negeri dari tahun ke tahun meningkat terus, kecuali pada tahun 1998 mengalami penurunan karena krisis moneter. Berdasarkan data statistik (dikutip www. deptan. go.id), volume ekspor buah manggis tahun 2002, 6.512,528 ton dengan nilai 6.956.915 dolar AS, mengalami peningkatan menjadi 9.304,511 ton dengan nilai 9.306.042 dolar AS tahun 2003 atau meningkat 42,8%.

Tujuan ekspor buah manggis adalah Hong Kong, Taiwan, RRC, Singapora, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan negara-negara Eropa dan akhir-akhir ini permintaan dari Amerika serikat sangat tinggi.

Di Indonesia tanaman manggis tersebar hampir di semua kepulauan. Luas panen dari tahun ke tahun meningkat terus, terbukti tahun 2003 luas panen 8.051 ha mengalami peningkatan jadi 9.354 ha tahun 2003 atau 16%. Begitu juga, produksi manggis terus mengalami peningkatan dari 62.055 ton pada 2002 jadi 79.073 ton pada tahun 2003 atau meningkat 27%.

Produktivitas pohon manggis di Indonesia rata-rata 30-70 kg per pohon masih tergolong rendah dibandingkan negara lain seperti Malaysia dan India mencapai 200-300 kg per pohon. Masalah lain adalah kualitas buah manggis untuk ekspor sangat rendah hanya 10% layak ekspor dari total, hal ini disebabkan oleh getah kuning mencapai 20% dan burik buah 25%.

Pengusaha agrobisnis kurang tertarik untuk berinvestasi dalam pengembangan tanaman manggis di Indonesia karena fase juvenil sangat panjang, tanaman manggis berbuah pertama 10-15 tahun dan lambatnya laju pertumbuhan bibit. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam pengembangan tanaman manggis sangat penting untuk peningkatan luas tanam, luas panen, produksi, dan produktivitas manggis serta meningkatkan kesejahteraan petani.

Untuk memujudkan program tersebut di atas dapat dikembangkan metode 3-K (klonalisasi, kolonisasi, dan konsolidasi). Pertama klonalisasi, yaitu penggunaan bibit unggul dan bermutu. Peran bibit unggul sangat penting dalam upaya meningkatkan produksi dan kualitas buah manggis. Mengingat pohon manggis bersifat apomik obligat, maka dapat dikatakan bahwa tanaman induk akan sama dengan keturunannya.


Syarat-syarat Tumbuh

  1. Tinggi tempat : Mulai dari dataran rendah sampai dengan ketinggia 800 m dpl
  2. Curah Hujan : 1500 - 2500 mm/thn, dengan periode basah 6 bln.
  3. Tanah : Tanaman manggis sangat baik pertumbuhannya pada tanah yang kaya akan bahan organik, serta tanah yang aerasinya cukup baik, jenis tanah agak berat sampai tanah ringan.

Bibit

  1. Bibit berasal dari perbanyakan vegetatif dengan cara sambungan.

2. Bibit yang akan ditanam harus berlabel.

Persiapan Tanam

  1. Pengolahan Lahan
  • Usahakan lahan tidak terbuka luas terhadap sinar matahari, oleh karena itu tidak perlu membabat seluruh pohon yang ada kecuali yang mengganggu tanaman manggis berkembang.
  • Jarak tanam manggis 8 X 10 m atau 10 X 10 m.
  1. Pembuatan lobang

Lobang dibuat dengan ukuran

  • Panjang : 50 cm
  • Lebar : 50 cm
  • Dalam : 50 cm

Lobang dibiarkan terbuka selama 1-2 minggu, kemudian lobang ditutup dengan campuran tanah galian bagian atas dengan bahan organik. Jumlah pupuk organik yang diberikan tergantung pada kesuburan tanah.

Penanaman

  1. Saat tanam yang baik adalah awal musim hujan
  2. Penanaman hanya sampai leher akar.

Pemeliharaan

  1. Pembuatan Naungan.
  • oleh karena tanaman manggis tidak tahan terhadap sinar matahari langsung untuk itu perlu dibuat naungan.
  • lama tanaman manggis diberi naungan adalah samapi berumur ± 2 tahun.
  • ukuran naungan adalah sbb:
  • panjang 60 cm
  • lebar 40 cm
  • tinggi 75 cm
  • tonggak dari kayu / bambu, atap dari daun alang-alang atau daun kelapa dan lain-lain sedangkan dinding kosong.
  1. Untuk pertumbuhan vegeratif yang baik, satu bulan setelah tanam diberi 100-200 gram urea/pohon. Pemberian diulang setiap enam bulan sekali dan ditambah dengan pupuk kandang 20-30 kg/pohon. Apabila tanaman manggis sudah berbuah diberi pupuk NPK sebanyak 0,5 kg/pohon dan diulang setiap enam bulan sekali.
  2. Penyiangan.
    Penyiangan pada tanaman manggis hanya dilakukan terhadap tumbuhan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman saja. Hal ini disebabkan tanaman manggis tidak tahan terhadap sinar matahari langsung.
  3. Penyisipan
    Apabila tanaman manggis yang ditanam ada yang mati atau pertumbuhan sangat kerdil sebaiknya segera dilakukan penyisipan/penggantian dengan bibit baru.
  4. Pengendalian Hama dan Penyakit
  1. Hama
  • Tupai
    Tupai menyerang buah yang hampir masak, tiap ekor tupai dapat menghabiskan 2-3 butir buah manggis/hari.

    Pengendalian : yang sering dilakukan adalah dengan jalan menembak dengan senapan angin atau dikroyok siang hari
  • Pemakan Daun
    Ulat pemakan daun yang masih muda, sedang warna ulat kelabu coklat dan berambut.

    Pengendalian : oleh karena serangan dilakukan pada malam hari maka pengendalian dengan penggunaan insektisida sistemik.
  1. Penyakit
  • Jamur upas.
    Gejala : Timbul pada batang atau cabang kulitnya berwarna cokklat, tetapi belum membentuk gabus tebal.

    Pengendalian : Adalah dengan jalan memusnahkan pada stadium rumah laba-laba. Di samping itu penyemprotan cabang-cabang yang sakit dengan fungisida antara lain Calixin 5 % atau Dowco 282,5 %.
  • Bercak daun Cescospora
    Gejala: Daun yang terserang berat menjadi kuning dan rontok. Penyakit ini disebabkan oleh Cercospora averrhoae Fres.

    Pengendalian: Dengan jalan penyemprotan dengan fungisida yaitu kaptafol atau fungisida yang membendung bahan aktif tembaga.

Penanganan Hasil

  1. Panen.
    Pemanenan harus dilakukan pada saat yang tepat yaitu pada waktu buah sudah tua. Buah manggis yang sudah tua yaitu pada kulit buah sudah berwarna ungu.
  2. Penanganan buah segar
    Waktu panen buah tidak boleh buah terjatuh, luka, lecet, memar dan lain-lain. Setelah panen buah yang rusak dengan yang baik perlu dipisahkan. Buah yang rusak ditandai dengan keluarnya getah kuning dari kulit buah.

    Buah yang baik dikelompokkan atas dasar ukuran buah yaitu:
  1. Mutu super yaitu diameter buah 6,5 cm.
  2. Mutu I yaitu diameter buah 5,5 - 6,5 cm.
  3. Mutu II yaitu diameter buah 5,5 cm.

Buah yang dipetik dengan mengikutsertakan tangkainya pada suhu kamar dapat bertahan 2-3 minggu.

  1. Pengolahan Hasil

Buah manggis dapat juga diolah hasilnya melalui:

  • Pengalengan buah manggis
  • Pengolahan saus manggis

(Iman & berbagai sumber)

Senin, 08 Maret 2010

Merangsang Pembungaan Pohon Anggur


Tanaman anggur yang sudah berumur setahun sudah dapat mengeluarkan bunga. Secara umum anggur dapat berbuah 2 kali setahun. Anggur dalam pot lebih mengutamakan keindahannya, sehingga adanya buah hampir sepanjang tahun lebih utama dari pada jumlah buah yang dihasilkan.


Untuk membungakan anggur, yang terpenting adalah pemangkasan. Waktu pemangkasan untuk tanaman anggur biasanya bulan Maret – April dan Juli – Agustus. Untuk anggur dalam pot supaya buah selalu ada hampir sepanjang tahun, pemangkasan dilakukan bertahap 3 kali (misalkan bulan April, Juni dan Agustus) dengan membagi cabang atau ranting menjadi 3 bagian dan dilakukan penggiliran pemangkasan.

Sehingga panen buahnya sekitar bulan Agustus, Oktober dan Desember. Pemangkasan dilakukan pada ujung anak ranting yang masih berwarna kehijauan dan membuang seluruh daun, sehingga tanaman menjadi gundul.


Tiga minggu sebelum pemangkasan tanaman diberi pupuk NPK sebanyak 2 sdm di sekeliling batang. Kalau pemangkasan kita anggap sebagai hari H, berarti pemupukan adalah H-21. Panen dapat dilakukan pada H+10.

Untuk lebih membantu keluarnya bunga, bisa juga ditambah dengan perlakuan stres air. Sejak sebulan sebelum pemangkasan (H-30) sampai dengan 4 hari sebelum pemangkasan (H-4) tanaman tidak diberi air atau dikurangi seminimal mungkin, asal tanaman tidak mati kekeringan. Kemudian 3 hari sebelum pemangkasan (H-3) tanaman kembali disiram dengan air sampai 5 hari sebelum panen (H+105). Tanaman anggur kembali disiram pada 4 hari sebelum panen (H+106) sampai kalau kita ingin memangkas kembali.

Pemupukan lewat daun juga dapat membantu terbentuknya bunga pada tanaman anggur. Semprotkan pupuk Gandasil D pada 5 hari sesudah pemangkasan (H+5) tiap 5 hari sekali untuk merangsang pembentukan daun baru. Gandasil D adalah pupuk lengkap dengan komposisi yang merangsang pertumbuhan daun. Pada saat daun mulai muncul (H+20), semprotkan Gandasil B dengan dosisi sesuai anjuran pada kemasannya. Gandasil B adalah pupuk lengkap dengan komposisi yang diperuntukkan merangsang pembentukan bunga dan buah.

Untuk Lebih jelasnya perlakuan terhadap tanaman anggur agar bisa berbuah dapat dilihat pada skema/jadwal di bawah ini

Hari

Perlakuan

Keterangan

H-30

Stop penyiraman

H-30 s.d. H-2

H-21

NPK 2 sdm


H-3

Siram

H-3 s.d. H+65

H

Pangkas

Bulan 4, 6, dan 8

H+5

Semprot Gandasil D


H+10

Semprot Gandasil D


H+15

Semprot Gandasil D


H+20

Semprot Gandasil B


H+25

Semprot Gandasil B


H+66

Stop penyiraman

H+66 s.d. H+105

H+106

Siram

H+106 dst

H+110

Panen



Ranting yang buahnya sudah dipanen, harus diistirahatkan minimal 1 bulan, sesudah itu siap untuk dipangkas lagi agar berbuah kembali.(iman).