Volume ekspor komoditas nonmigas Provinsi Aceh melalui pelabuhan Belawan, Sumatra Utara (Sumut), pada 2009 mencapai 6.664 ton dengan nilai US$ 17,19 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh Syech Suhaimi di Banda Aceh, Selasa, menyebutkan meski Aceh memiliki pelabuhan ekspor impor, aktivitas perdagangan luar negeri melalui pelabuhan Belawan masih ada.
Komoditas yang diekspor melalui pelabuhan Belawan adalah kopi, ikan, udang, karet, kayu dan kain "krosja".
Menurut dia transaksi ekspor tersebut sebeanrnya cukup merugikan daerah karena devisa yang diterima di daerah berpenduduk sekitar 4,3 juta jiwa itu akan turun.
"Keuntungannya hanya dirasakan pengusaha, sedangkan daerah tidak ada," katanya.
Data BPS Aceh menyebutkan volume ekspor komoditas nonmigas Aceh pada 2009 sebesar 2,7 juta ton atau turun 19,02 persen dibandingkan 2008 yang mencapai 3,4 juta ton.
"Penurunan itu juga berdampak pada nilai ekspor dari 2,2 juta dolar AS menjadi 1,1 juta dolar AS atau turun sebesar 49,06 persen," katanya.
Ia mengatakan negara tujuan ekspor terbesar selama 2009 adalah Korea Selatan, sedangkan impor berasal dari Singapura sebesar 62,46 persen dari total nilai impor 72,28 juta dolar AS.
"Ekspor bahan bakar mineral menjadi penyumbang terbesar pasar ekspor Aceh, yakni senilai 1.049 juta dolar atau 92,19 persen dari total ekspor," katanya.
Menurut dia untuk volume impor 2009 terjadi peningkatan sebesar 162,77 persen dari 201.805,35 ton menjadi 530.276,51 ton pada 2009.
Kendati demikian, kata dia, dilihat dari segi nilai terjadi penurunan dari tahun sebelumnya yakni sebesar 62,64 persen, masing-masing 389,9 juta dolar AS 2008 dan 115,7 juta dolar AS 2009.
"Data tersebut diperoleh dari Bea dan Cukai Provinsi Aceh. Artinya seluruh kegiatan ekpor yang tercatat tersebut telah berada dalam kapal untuk dibawa ke negara tujuan,"," kata Syech Suhaimi. (ant/erl/iman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar