Umumnya usaha peternakan itik ditujukan untuk bebek petelur. Namun peluang bebek pedaging juga bisa diambil dari bebek jantan atau bebek betina yang sudah lewat masa produksinya. Selain itu bisa juga pebisnis mengambil bagian pembibitan ternak bebek sebagai fokus usaha.
Namun sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri dengan pemahaman tentang perkandangan, bibit unggul, pakan ternak, pengelolaan dan dan pemasaran hasil. Misalnya bagaimana pemeliharaan anak bebek (5-8 minggu), pemeliharaan bebek Dara (umur 8-20 minggu ke atas) dan pemeliharaan bebek petelur (umur 20 minggu ke atas).
Masa produksi telur yang ideal adalah selama 1 tahun. Produksi telur rata-rata bebek lokal berkisar antara 200-300 butir per tahun dengan berat rata-rata 70 gram. Bahkan, bebek alabio memiliki produktivitas tinggi di atas 250 butir per tahun dengan masa produksi telur hingga 68 minggu.
Usaha peternakan itik di Indonesia telah lama dikenal masyarakat. Agar usaha ini dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemiliknya
maka perlu diperhatikan bebrapa hal yang menyangkut Manajemen pemeliharaan ternak itik, antara lain :
1. Seleksi Bibit
Bibit itik di Indonesia dibagi dalam dua kelomok yaitu :
A. Itik Lokal
1. Itik Tegal (Tegal).
Ciri-ciri : warna bulu putih polos sampai coklat hitam, warna paruh dan kaki kuning atau hitam.
2. Itik Mojosari (Mojosari Jawa Timur).
Ciri-ciri : warna bulu coklat muda sampai coklat tua, warna paruh hitam dan kaki berwarna hitam.
3. Itik Alabio (Amuntai Kalimantan Selatan).
Ciri-ciri : badan lebih besar dibandingkan dengan itik Tegal.
4. Itik Asahan dikembangkan di Tanjung Balai, Sumatera Utara.
B. Itik Persilangan
2. Pakan
a. Jenis Pakan : jagung, dedak padi, bungkil kedelai, bungkil kelapa dll.
b. Pemberian Pakan :
- Umur 1 - 2 minggu 60 gr/ekor/hari.
- Umur 3 - 4 minggu 80 gr/ekor/hari.
- Umur 5 - 9 minggu 100 gr/ekor/hari.
- Umur 10 minggu 150-180gr/ekor/hari.
3. Perkandangan
a. Lokasi Kandang
- Jauh dari keramaian.
- Ada atau dekat dengan sumber air.
- Tidak terlalu dekat dengan rumah.
- Mudah dalam pengawasan.
b. Bahan kandang bisa terbuat dari kerangka
kayu atau bambu, atap genteng dan
lantainya pasir atau kapur.
c. Daya tampung untuk 100 ekor itik :
- Umur 1 hari - 2 minggu 1 -2 m.
- Umur 1 - 2 minggu 2 - 4 m.
- Umur 2 - 4 minggu 4 - 6 m.
- Umur 4 - 6 minggu 6 - 8 m.
- Umur 6 - 8 minggu 8 - 10 m.
Itik dara sampai umur 6 bulan 5 - 10 ekor/m.
4. Tatalaksana Pemeliharaan
a. Secara ekstensif yaitu pemeliharaan yang berpindah-pindah.
b. Secara intensif yaitu secara terusmenerus dikandangkan seperti ayam ras.
c. Secara semi intensif yaitu dipelihara di kandang yanga ada halaman berpagar. Perbandungan jantan dan betina (sex ratio) adalah 1 : 10 dan dipilih ternak itik yang berproduksi tinggi.
5. Kesehatan
a. Penyakit Berak Kapur.
Penyebab : Bakteri Salmonella Pullorum.
Tanda-tanda : Berak putih, lengket seperti pasta.
Pencegahan: Kebersihan kandang, makanan,minuman, vaksinasi, dan itik yang sakit dipisahkan.
b. Penyakit Cacing.
Penyebab : Berbagai jenis cacing.
Tanda-tanda :Nafsu makan kurang, kadang-kadang mencret, bulu kusam, kurus, dan produksi telur menurun.
Pencegahan :Kandang harus bersih, kering tidak lembab, makanan dan minuman harus bersih dan sanitasi kandang.
c. Lumpuh.
Penyebab : Kekurangan vitamin B.
Tanda-tanda :Kaki bengkak dibagian persendian, jalan pincang dan lumpuh, kelihatan ngantuk, kadang-kadang keluar
air mata berlebihan.
Pencegahan : Pemberian sayuran / hijauan dalam bentuk segar setiap hari.
6. Pasca Panen
a.Telur itik dapat diolah menjadi telur asin,telur pindang, dll.
b.Bebek dapat diolah menjadi bebek panggang dll
c. Bulu dapat diolah menjadi kerajinan tangan
d. Tinja/kotoran itik dapat menjadi pupuk.
(Ewayam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar