Bagi penggemar ikan asin di Meulaboh untuk mencicipi ikan asin Blower tentu menjadi idola, karena ikan asin yang di produksi oleh beberapa pengusaha kecil ikan asin yang juga merangkap sebagai nelayan ini sudah trend dikalangan konsumen penikmat ikan asin. Blower adalah nama lain dari Desa Suak Indrapuri yang sejak jaman dahulu daerah ini diberikan nama blower oleh pengusaha – pengusaha Eropa yang berbisnis di Aceh Barat.
Dijumpai di tempat pengusaha ikan asin di Blower ada dua tempat yang menjual produk ikan asin berkualitas ini. Seperti Pak Din misalnya yang tinggal di pinggir Pantai Merah Putih Kelurahan Suak Indrapuri, pria berkulit hitam manis ini menuturkan secarik kisah tentang profesi barunya usai musibah Tsunami yang telah meluluh lantakan semua tempat tinggalnya tiga tahun yang lalu.
Hanya dengan bermodalkan Rp.1.500.000.- hasil dari bantuan seorang pejabat BUMN kini ia telah berhasil mengembangkan usaha kecil ikan asinnya ini bersama dengan seorang anaknya dengan rasa ikan asin yang terkenal sampai keluar negeri yaitu dari Singapura hingga ke Abu Dhabi.
Diceritakan oleh Pak Din ikan asin yang sebagian besar berjenis Kakap Merah, Kakap Putih, Kakap Hitam dan Ikan Talang serta berbagai jenis ikan lainnya semuanya diolah dengan menggunakan garam dapur dan jemuran terik matahari pinggiran pantai Suak Indrapuri – Kecamatan Johan Pahlawan – Aceh Barat. Ikan asin ini menurut pengakuan Pak Din dan juga pengusaha ikan asin lainnya di Suak Indra Puri diolah tanpa menggunakan bahan kimia seperti formalin tetapi murni dengan bahan non kimia.
Tak hanya itu ikan asin ini tampak masih segar dan daging ikannya yang begitu empuk sengaja diolah guna untuk mendapatkan hasil yang berkualitas tinggi terlebih peminat yang mengkonsumsi ikan asin olahan nelayan Suak Indrapuri ini tak hanya dari konsumen lokal saja namun mulai dari negeri Singapura, sebagaian Eropah dan juga sampai ke Abu Dhabi - Uni Emirate Arab.
Menurutnya harga ikan asin yang ditawarkan nelayan Suak Indrapuri ini sungguh sangat bervariasi, misalnya harga untuk ikan asin jenis Ikan kakap, Ikan Talang dan Ikan lainnya di jual seharga Rp.50,000/Kg nya sedangkan khusus untuk jenis Ikan Kakap Hitam dijual agak lebih murah yaitu Rp.40,000/Kg nya, tentunya harga yang ditawarkan ini sedikit mengalami kenaikan harga dari tahun sebelumya ungkap Pak Din hal ini di sebabkan faktor naiknya harga ikan basah dari nelayan sebagai bahan baku pemasok ikan asin Suak Indrapuri.
Saya sangat bersyukur karena saya dan juga teman lainnya disini setiap harinya mampu menjual ikan asin ini rata-rata Rp.500.000/ harinya, meski pendapatan harian tergolong lumayan namun terkadang jika permintaan konsumen meningkat sedangkan stok ikan sebagai bahan baku tidak ada yang bisa di jual, maka kebanyakan konsumen lebih nekat membeli ikan asin yang masih basah karena tergiur dengan rasanya yang lezat.
Kecuali olahan ikan yang bersih, soal bahan baku ikan asin Suak Indrapuri ini tidaklah menjadi hambatan karena ketersedian bahan baku selain dari pantai Meulaboh juga datang bahan baku dari pantai Calang dan pantai Teunom di Aceh Barat, sehingga tak merasa heran kalau banyak pendatang ke kota Meulaboh jika balik ketempat asalnya banyak membawa oleh-oleh ikan asin Suak Indrapuri sebagai Bungong Jaro (oleh-oleh).
Agaknya niat berkembang dan maju dalam berusaha tentunya bukan modal yang utama melainkam semangat ekstra tinggi yang seharusnya menjadi pemicu sukses seseorang setelah warga Suak Indrapuri adakah warga lain yang juga meniru mereka, kita tunggu selanjutnya, Semoga.(Iman).
Dijumpai di tempat pengusaha ikan asin di Blower ada dua tempat yang menjual produk ikan asin berkualitas ini. Seperti Pak Din misalnya yang tinggal di pinggir Pantai Merah Putih Kelurahan Suak Indrapuri, pria berkulit hitam manis ini menuturkan secarik kisah tentang profesi barunya usai musibah Tsunami yang telah meluluh lantakan semua tempat tinggalnya tiga tahun yang lalu.
Hanya dengan bermodalkan Rp.1.500.000.- hasil dari bantuan seorang pejabat BUMN kini ia telah berhasil mengembangkan usaha kecil ikan asinnya ini bersama dengan seorang anaknya dengan rasa ikan asin yang terkenal sampai keluar negeri yaitu dari Singapura hingga ke Abu Dhabi.
Diceritakan oleh Pak Din ikan asin yang sebagian besar berjenis Kakap Merah, Kakap Putih, Kakap Hitam dan Ikan Talang serta berbagai jenis ikan lainnya semuanya diolah dengan menggunakan garam dapur dan jemuran terik matahari pinggiran pantai Suak Indrapuri – Kecamatan Johan Pahlawan – Aceh Barat. Ikan asin ini menurut pengakuan Pak Din dan juga pengusaha ikan asin lainnya di Suak Indra Puri diolah tanpa menggunakan bahan kimia seperti formalin tetapi murni dengan bahan non kimia.
Tak hanya itu ikan asin ini tampak masih segar dan daging ikannya yang begitu empuk sengaja diolah guna untuk mendapatkan hasil yang berkualitas tinggi terlebih peminat yang mengkonsumsi ikan asin olahan nelayan Suak Indrapuri ini tak hanya dari konsumen lokal saja namun mulai dari negeri Singapura, sebagaian Eropah dan juga sampai ke Abu Dhabi - Uni Emirate Arab.
Menurutnya harga ikan asin yang ditawarkan nelayan Suak Indrapuri ini sungguh sangat bervariasi, misalnya harga untuk ikan asin jenis Ikan kakap, Ikan Talang dan Ikan lainnya di jual seharga Rp.50,000/Kg nya sedangkan khusus untuk jenis Ikan Kakap Hitam dijual agak lebih murah yaitu Rp.40,000/Kg nya, tentunya harga yang ditawarkan ini sedikit mengalami kenaikan harga dari tahun sebelumya ungkap Pak Din hal ini di sebabkan faktor naiknya harga ikan basah dari nelayan sebagai bahan baku pemasok ikan asin Suak Indrapuri.
Saya sangat bersyukur karena saya dan juga teman lainnya disini setiap harinya mampu menjual ikan asin ini rata-rata Rp.500.000/ harinya, meski pendapatan harian tergolong lumayan namun terkadang jika permintaan konsumen meningkat sedangkan stok ikan sebagai bahan baku tidak ada yang bisa di jual, maka kebanyakan konsumen lebih nekat membeli ikan asin yang masih basah karena tergiur dengan rasanya yang lezat.
Kecuali olahan ikan yang bersih, soal bahan baku ikan asin Suak Indrapuri ini tidaklah menjadi hambatan karena ketersedian bahan baku selain dari pantai Meulaboh juga datang bahan baku dari pantai Calang dan pantai Teunom di Aceh Barat, sehingga tak merasa heran kalau banyak pendatang ke kota Meulaboh jika balik ketempat asalnya banyak membawa oleh-oleh ikan asin Suak Indrapuri sebagai Bungong Jaro (oleh-oleh).
Agaknya niat berkembang dan maju dalam berusaha tentunya bukan modal yang utama melainkam semangat ekstra tinggi yang seharusnya menjadi pemicu sukses seseorang setelah warga Suak Indrapuri adakah warga lain yang juga meniru mereka, kita tunggu selanjutnya, Semoga.(Iman).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar